Kepala UPT TPA Rawa Kucing Tidak Becus Menangani Permasalahan Sampah

Harianteks.com | KOTA TANGERANG – Pembuangan akhir sampah TPA Rawa Kucing merupakan pembuangan akhir sampah sebagai titik akhir pembuangan sampah se-kota Tangerang dengan volume 1.600 ton/hari sehingga tempat Pembuangan Akhir Sampah sehingga menjadi over load (melebihi kapasitas).

Dengan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA. Rawa Kucing Kota Tangerang yang merupakan unsur pelaksana teknis operasional kegiatan teknis penunjang tertentu . Saat ini Kepala UPT. TPA Rawa Kucing di pimpin oleh biasa di sapa Aris, seolah-olah menghindari persoalan sampah tersebut, berarti Risdiana ini tidak memiliki rasa tanggung jawab selaku kepala UPT TPA Rawa Kucing.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Pasca Dialog antara perwakilan masyarakat Kedaung Wetan dan Kedaung Baru dengan Dinas Lingkungan Hidup kota Tangerang,
DLH langsung terjun melakukan pembenahan bantaran jalan Iskandar yang katanya akan di lakukan pemagaran.

namun dalam pandangan Ketua RW 04 menyampaikan, bahwa seharusnya sampah yang berada di pinggir jalan di dorong kedalam dengan radius beberapa puluh meter, karena lahan yang di belakangnya masih terlihat ada ruang, setelah itu dibuat saluran air yang bertujuan agar air Lindih tidak tumpah ke jalan lalu ditanami pohon lalu di bangun pagar beton, saya rasa hal itu bisa dilakukan oleh DLH.

Saat ini Kota Tangerang menghasilkan tak kurang dari 1.600 ton sampah perhari. Sampah menumpuk di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang yang menjadi titik akhir singgahnya sampah tersebut.

Ia mengatakan, saat ini sampah yang datang masuk ke area pitmill, padahal, tinggi pitmill sudah mencapai hampir 20 meter. Jika terlalu banyak kuota sampah itu sendiri bisa membuat bahaya para pemulung. Bahaya jika diteruskan, karena ambang batas ada di 20 meter tingginya, belum lagi Air Lindih yang sudah memakan jalan Iskandar muda, tentunya akan mengancam keselamatan pengguna jalan, bicara bau kami sudah biasa dan sudah tak heran.” Ucap Hilal Maliek.

Dalam pantauan wartawan dan warga Kedaung wetan pada hari Rabu 31 Juli 2024 pukul 16.00 Wib di pintu 2 TPA Rawa Kucing, bahwa di pintu 2 tersebut ada lahan yang cukup luas dan masih bisa di buang sampah dan tentunya bisa di jadikan solusi dalam mengurangi sampah di pit mill yang memang berdekatan dengan kampung Kapling kedoya Kedaung Baru.

Adapun di dalam pintu 2 hanya dilakukan pembuangan sampah dari pasar induk tanah tinggi, artinya ini tidak ada langkah-langkah dari UPT TPA Rawa Kucing.

di dalam lokasi pintu 2 TPA Rawa Kucing terdapat lahan yang cukup luas dan sebuah gudang, yang mana di dalamnya terdapat beberapa mesin, salah satunya mesin press botol aqua plastik, mesin press plastik dan mesin pemilahan. Itu digunakan untuk apa ?. Jika mesin tersebut digunakan dengan alasan pengurangan debit sampah, saya rasa itu tidak masuk akal, bahkan kemungkinan hal itu bagian dari ajang bisnis oknum tertentu. Jika dengan itu, warga Kedaung Wetan pun sudah melakukannya bahkan sejak dahulu adanya TPA Rawa Kucing.

Salah seorang scurity TPA yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa lokasi pintu 2 TPA Rawa adalah lokasi pembuangan untuk Kompos, yang mana sampah pasar induk tanah tinggi dapat di pilah lalu diolah menjadi kompos sehingga menjadi pupuk.

“Sampah pasar tanah tinggi yang di buang ke TPA Rawa Kucing melalui pintu dua dengan awal pembuangan sampah pada pukul 09:00 wib.”Ujar scurity TPA Rawa Kucing.

Lanjut dia , Biasanya kalau untuk sampah PD. Pasar yang di buang kesini armada nya tidak boleh lebih dari 3 mobil hanya maksimal mobil 3 saja .”pungkasnya

“Sampah PD. Pasar Induk tanah tinggi yang di angkut oleh mobil sampah di lakukan pemilahan melalui kompos yang terdapat mesin pres plastik .”tutupnya.

Ditempat yang sama Ketua Forum Persaudaraan Kedaung Wetan menyampaikan, jika di pintu 2 terdapat pengolahan sampah pasar induk tanah tinggi yang dijadikan kompos, seharusnya diberikan kepada orang lingkungan dalam bentuk kemitraan, sehingga warga lingkungan sekitar dapat meraih kesejahteraan masyarakat. Ujarnya Al Hidayat.

Reporter ;Hilal Maliek

W3.CSS

Advertistment


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *