LIPUTAN I Ponorogo
Harianteks.com.Ponorogo_Selain dikenal sebagai Kota Reog, Ponorogo berencana membangun monumen reog tertinggi di dunia. Tingginya diperkiraan melebihi Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali.
(27/11/22)
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko diketahui menjadi sosok di balik munculnya ide pembangunan tersebut. Ia ingin monumen reog ini dibangun di bekas galian gamping di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung. Sugiri Sancoko sebagai bupati ponorogo juga ingin monumen tersebut tinggi total diatas GWK, yang mencapai sekitar 122 meter.
“Lebih tinggi sedikit dari GWK-lah. Tingginya nanti 126 meter,” Ujar Sugiri kepada awak media
Sempat berbincang dengan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi pada pertengahan Oktober lalu. Dirinya menjelaskan bahwa saat itu sudah ada desain dan rencana pemanfaatan kawasan monumen reog.
“(Monumen reog) karya Ponorogo juga menjadi karya anak bangsa karena melibatkan arsitek-arsitek seluruh Indonesia dan ini disayembarakan.Pemenangnya adalah arsitek dari Bali,” ujarnya.
Selain patung reog yang tinggi menjulang, di kawasan seluas 5 hektare itu juga akan dibangun museum. Museum ini lokasinya ada di bawah podium yang dipijak patung reog.
“Di mana dibawah podium nanti ada museum yang menjadi koleksi peradaban, mulai prasejarah, klasik, kolonialisme, revolusi, reformasi, sampai saat ini. Mulai benda-benda bersejarah yang ada benang merahnya dengan kesejarahan Ponorogo,” Ucap Judha.
Nantinya juga akan dibangun wahana-wahana penunjang wisata, seperti area glamping dan pusat edukasi yang menjelaskan pengolahan gamping. Untuk kapasitas sendiri, Judha mengatakan 2.082 orang dapat berkunjung ke monumen reog setiap harinya.
Untuk pembangunan monumen reog termasuk dalam megaproyek di Ponorogo ini anggaran yang dihabiskan sekitar Rp 85-90 miliar.
“Mulai pembangunan November ini. Tentu untuk megaproyek Ponorogo ini, Kabupaten menyiapkan dana Rp 30 miliar untuk membangun fisik, itu pun bukan anggaran yang tidak sedikit,” ucapnya.
Gelontoran dana ini akan dibagi dalam tiga tahap. Pada tahun pertama akan dikeluarkan dana Rp 30 miliar, kemudian tahun kedua Rp 25 miliar, dan tahun ketiga Rp 30 miliar.
” Semoga dengan dana Rp 85 miliar ini kemudian akan terwujud monumen reog dengan podiumnya sebagai museum peradaban,” Imbuhnya.
Lebih berharap monumen reog dapat menjadi bahan bakar masyarakat meningkatkan perekonomian. Saat ini masyarakat di sekitar lokasi itu bekerja sebagai penambang.
“(Pembangunan) ini supaya ekonomi terdongkrak, cepat berkembang dan tumbuh,” katanya.
Nantinya wisatawan yang datang ke monumen reog juga dapat berkunjung ke tempat-tempat wisata sekitarnya, seperti Gua Lawa, Bukit Soeharto, Jembatan Pelangi, Telaga Ngebel, dan desa-desa wisata lainnya. Untuk mempermudah mobilitas wisatawan, Pemkab Ponorogo berusaha memperbaiki jalan yang menghubungkan berbagai lokasi wisata.
Editor I Abdul Az
Reporter I Doni