Harianteks.com | SIPIROK_Sampah Berserakan di Bahu jalan,pasar sipirok dimana pemangku yang berkepentingan di Tapsel , pemerintah Tapsel menjadikan sipirok sebagai kecamatan terbaik se-Sumut tahun 2024 seharusnya harus diutamakan dari kecamatan lainnya,Tanggung Jawab Bersama
informasi dari haruaya mardomu Bulung Bangun Siregar SH.
Pemandangan sampah yang berserakan di bahu jalan bukan hanya menciptakan ketidak nyamanan visual, tetapi juga mencerminkan kurangnya kesadaran dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan. Fenomena ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Dalam kejadian, diperlukan upaya bersama dan kesadaran bersama untuk mengatasi permasalahan sampah di bahu jalan.di sipirok tapsel
Di beberapa titik dan ruas jalan Pasar sipirok terlihat tumpukan sampah yang sebagian memakan bahu jalan. Sebut saja di kawasan Pusat pemerintahan kecamatan dan kantor pos ,pln sampah yang bertumpuk tersebut sudah meluap hingga memakan bahu jalan dan kerap menimbulkan kemacetan dan kerap kali menjadi keluhan pengguna jalan.
Sampah di bahu jalan dapat merusak ekosistem lokal. Plastik yang terbuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, menyebabkan kerusakan dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Kontaminasi ini dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mengancam keberlanjutan lingkungan.
Tumpukan sampah di bahu jalan menjadi tempat yang potensial bagi vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat setempat. Upaya pencegahan dan pengelolaan sampah yang baik dapat membantu mengurangi potensi penularan penyakit. Pembakaran sampah yang tidak terkontrol di bahu jalan menghasilkan polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan pernapasan masyarakat. Partikel-partikel berbahaya yang terlepas ke udara dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang tua yang lebih rentan terhadap dampak kesehatan lingkungan.
Sampah yang berserakan di bahu jalan dapat merembeskan bahan kimia berbahaya ke dalam tanah dan air. Ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi tumbuhan dan hewan yang mungkin bergantung pada sumber daya air setempat. Pencemaran ini dapat merusak ekosistem air dan tanah, serta memengaruhi kualitas air yang digunakan oleh masyarakat setempat.
“Dari seluruh sampah yang tidak terkelola dengan baik di daratan, sebagiannya terbawa ke sungai hingga berakhir di lautan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020, wilayah lautan Indonesia sudah tercemar dengan 1.772,7 gram sampah per meter persegi”.
Pemandangan sampah yang kumuh dan tidak tertangani dapat memiliki dampak psikologis pada masyarakat. Ini dapat menciptakan rasa ketidaknyamanan, stres, dan penurunan kualitas hidup. Peningkatan kesejahteraan psikologis masyarakat dapat dicapai dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan menyehatkan.
Mengatasi dampak lingkungan sampah di bahu jalan membutuhkan perubahan sosial yang mendalam. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan kepatuhan terhadap aturan sampah perlu ditingkatkan.
Mohon perhatian dan kepada Dinas lkh dan Dinas peradangan dan koperasi Tapsel.
Editor : Abdul
Reporter : (Kabiro harianteks morasiregar Tapsel)