Harianteks.com | BANYUWANGI– Para petani di desa bimorejo kecamatan wongsorejo kabupaten Banyuwangi yang terdampak air laut dari 3 tambak yang di duga merusak tanaman pertanian mereka, hari ini mendatangi dan berkumpul di aula desa bimorejo.
Kepala desa bimorejo Maksum terpantau hadir bersama staf desanya, juga hadir PPL kecamatan wongsorejo H.ilyas,sementara dari pihak tambak di hadiri Bejo selaku manager dan mantan kades bajulmati gofar selaku humas dari tambak tersebut serta puluhan petani di aula desa Bimorejo selasa 11 juni 2024 pukul 09.00 wib.
Disampaikan oleh gofar selaku humas dari tambak tersebut
” untuk menyelesaiakan masalah ini harus dengan kepala dingin namun permasalahan di bimorejo ini terkait tambak terpengaruh oleh satu atau dua orang yang tidak bertanggung jawab, kalau di bilang itu ada dampak ke petani saya jawab iya namun itu harus ada pembuktian nantinya, semuanya perlu data perlu bukti.
Saya juga takut ada unsur-unsur yang melawan hukum saya tidak berharap seperti itu, mari kita cari solusinya bersama bahkan dari pihak tambak sudah merencanakaan akan di tutup dengan paranet untuk permintaan petani sudah kami lakukan ” ucap gofar.
Sementara itu salah satu warga menyanggah apa yang di sampaikan oleh humas tambak
” ini harus di evaluasi kembali karena perkembangannya berbeda dari dulu di tahun 2001 atau tahun 80an berdirinya tambak sampai pak gofar menyampaikan mulai ada pemekaran waktu itu gofar masih menjadi babinsa.
Kita harus mengundang hadirkan dinas lingkungan hidup untuk medeteksi sejauh mana dampak, menurut saya kita hurus melibatkan dinas lingkungan hidup dan kehutanan, yang kedua apakah selama ini tambak sudah memiliki instalasi pengelolaan air limbah atau IPAL.
Kalau belum ada ipalnya maka tambak tersebut tidak boleh operasi saya bersama petani meminta kepada kepala desa bimorejo untuk mengundang hadirkan Dinas lingkungan hidup, Dinas perikanan, Dinas pertanian juga dari perijinan bahkan kami siap heaeing di dprd kabupaten banyuwangi ” ungkap Mustain warga bimorejo.
Namun kehadiran mustain di pertanyakan oleh Bejo selaku manager tambak apakah mustain memiliki tanah yang terdampak oleh tambak atau orang yang di tunjuk oleh warga untuk mewakili mereka.
Editor : Abdul
Pewarta : RB