Harianteks.com | BANYUWANGI_- Dalam serangkaian giat Jumat curhat polsek wongsorejo yang mendapat info akan adanya konflik antar petani maupun kelompok tani di desa bengkak kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi, kapolek wongsorejo di dampingi personelnya mendatangi lokasi pohon kapuk di lahan KLHK.
Benar saja setelah kapolsek wongsorejo datang di lahan pohon kapuk milik KLHK ini sudah ada puluhan warga yang berkumpul bahkan mereka sudah patungan menitipkan uang senilai 50 juta rupiah kepada Dullah mandor dari KLHK walaupun pihak KLHK belum memutuskan siapa yang berhak memanen buah kapuk tersebut.
Advertisement
Sudarsoh SH selaku kapolsek wongsorejo langsung memberi arahan agar semuanya harus sesuai prosodur yang berlaku
” Di perkebunan milik KLHK ini ada potensi akan panen buah kapuk di atas tanah seluas 305 hektar, ini uang besar pastinya, makanya kami hari ini datang jumat curhat di desa bengkak untuk memberiakan penjelasan, pengarahan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.
Karena menurut masyarakat akan di kelolah oleh masyarakat ini adalah lahan milik KLHK yang sah dan resmi karena saya tau sertifikatnya masih atas nama pertamina tetapi miliknya KLHK ” ujar kapolsek wongsorejo (jumat 18/08/23)
Sudarso juga menambahkan ” masyarakat saya sarankan sebelum mengelola ini wajib menanyakan atau bersurat kepada KLHK supaya jelas dan tidak melanggar hukum, biar jelas persyaratannya dan segala sesuatunya karena harapan kami biar tidak ada konflik yang memicu pertengkaran dan tidak melanggar hukum ” pungkas Akp Sudarso.
Akp Sudarso juga menjelaskan Terkait dengan adanya uang 50 juta yang ada di Dullah menurutnya itu bukan uang pungutan kepada warga yang akan ikut memanen buah kapuknya itu warga sendiri yang menitipkan kepada warga karena Dullah ini merupakan kepanjangan tangan dari KLHK sendiri
Dari pantauan media harianteks.com Akp Sudarso meminta kepada Dullah untuk segera bersurat kepada KLHK agar secepatnya mendapatkan kejelasan dari KLHK.
Editor : Abdul
Reporter : Robby
Advertistment
