LIPUTAN I Tembilahan
Harianteks.com I TEMBILAHAN_ Seorang pengurus Traveling Umroh untuk Jama’ah lanjut usia (Lansia) bernama Wina, yang mendapat perlakuan Arogansi oleh salah seorang oknum pegawai Imigrasi kelas II Tembilahan Kabupaten Inhil Provinsi Riau, saat antrian di teller, ketika mendampingi seorang calon jama’ahnya lansia yang ingin berangkat Umroh untuk pendaftaran paspor.
Not satisfied mengalami perlakuan yang tidak terpuji, ihwal tersebut disampaikannya kepada Harianteks.com beberapa hari lalu, dan dijadikan artikel pemberitaan media massa.
Mendapat kabar yang diterbitkan media ini, kepala Imigrasi kelas II TPI Tembilahan melalui kasi pengaduan, langsung mengambil sikap, dengan mengadakan upaya mediasi antara pengurus Traveling Umroh bernama Wina dengan oknum pegawainya bernama Atika, tepatnya dilantai 2 kantor Keimigrasian kelas II Tembilahan, Rabu (15/2/2023).
Pihaknya mengaku salah, dan meminta maaf atas insiden tersebut. Adanya keluhan tentang pelayanan salah satu anggotanya bersikap arogansi, hingga kalimat yang dinilai kurang pantas terhadap pengurus traveling umroh yang sedang mendampingi salah seorang calon jama’ahnya untuk membuat paspor.
“Atas nama pribadi dan kantor Keimigrasian Tembilahan, kami mengaku salah dan memohon maaf atas kejadian yang sama sekali tidak kita inginkan tersebut. Pasca kejadian insiden itu, akan menjadi motivasi bagi kami, dengan harapan Layanan kami akan terus menjadi lebih baik.
Hal ini juga menjadi atensi kami untuk evaluasi dan menjadi pelajaran kami kedepannya,” ucap Himawan Kasi pengaduan Keimigrasian Tembilahan.
Digelarnya pertemuan ini, dengan itikad baik berdamai, antara pegawai imigrasi Atika dengan pengurus traveling umroh Wina. Telah sepakat bersama untuk damai juga saling memanfaatkan.
Tak sampai disitu, dengan catatan jangan sampai terulang lagi adanya insiden pelayanan Imigrasi Tembilahan yang Arogansi.
“Saya minta maaf kalau kata-kata saya kasar waktu itu, saya tidak ada niat mau bicara seperti itu, karena suasana saat itu spontan saja, sekali lagi saya minta maaf kepada ibu Wina,” imbuh Atika sambil bersalaman kepada Wina selaku pengurus Travel Umroh sekaligus juga tenaga pendidik disalah satu sekolah yang ada di Kabupaten Inhil.
Dengan adanya permintaan pihak Imigrasi dan kemitraan yang bersangkutan, Wina mengaku ikhlas memaafkan. Menurut dia, besar harapannya pelayanan Imigirasi kelas II Tembilahan bisa lebih baik lagi, humanis dan tidak terjadi lagi pelayanan Arogansi, juga kata-kata yang tidak pantas.
“Sama-sama warga negara Indonesia, apalagi kita pelayanan masyarakat, yang harus melayani bukan dilayani. Saya juga pelayan masyarakat dibidang pendidikan. Jadi jangan sampai terjadi lagi hal yang tidak diinginkan masyarakat dalam menjalankan tugas pelayanan publik,” tegas Wina.
Saya juga menyampaikan apresiasi itikad baik dari Keimigrasian Tembilahan, yang bersangkutan meminta maaf. Karena bagaimanpun kita saling membutuhkan, semoga hubungan baik bisa terjalin, sama-sama melayani masyarakat,” tutup Wina.
Editor : Abdul Az
Reporter : Budiman