Masjid Laksamana Cheng Ho di Kota Batam unik karena memiliki khas budaya Tiongkok

Foto I Dokumen harianteks.

HARIANTEKS. COM – Masyarakat kota Batam pasti tau masjid Laksamana Cheng Ho yang berlokasi di Bengkong Laut kawasan Golden City . Batam

Masjid Cheng Ho adalah salah satu pilihan destinasi wisata religi bagi warga dan juga tersebar di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Bagi warga Batam termasuk tempat wisata yang populer dikalangan wisatawan lokal ataupun mancanegara khusus nya dari China, singapura dan malaysia setiap hari sabtu dan Ahad pasti ramai di kunjungi para wisatawan.

Makanya Masjid Muhammad Cheng Hoo begitu populer di kalangan wisawatan.

Dari arsitektur bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo memiliki keunikan dengan tempat ibadah lainnya karena khas nya.
Sebab setiap bangunan yang kita jumpai biasanya bangunan nya pasti gaya timur Tengah memakai kubah dan menara yang tinggi.

Kalau masjid Cheng Ho , ini di bangunan persis seperti bangunan negeri Tiongkok asal dari Laksamana Cheng Ho dulu dalam penyebaran Islam ke tanah nusantara.

Masjid ini memiliki arsitektur oriental ciri khas gaya bangunan dari Tiongkok, men jadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang melihat langsung.

Dan Masjid tidak hanya untuk di kunjungi tapi bisa juga di gunakan untuk beribadah sholat lima waktu bagi kaum muslimin.

Lokasi Masjid Muhammad Cheng Hoo terletak di kawasan Golden City, Bengkong Laut, kecamatan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau.
Sangat mudah untuk di jangkau karena tidak jauh dari pusat kota perbelanjaan Nagoya Batam.

Penamaan, masjid ini adalah untuk mengenang jasa Laksamana Cheng Hoo atau Haji Mahmud Shams dalam penyebaran Islam ke tanah Nusantara.

Laksamana Cheng Hoo adalah seorang pelaut ulung dan penjelajah lautan asal dari negeri China yang pernah melakukan ekspedisi ke nusantara.

Dalam misinya ke Nusantara/Indonesia, Cheng Hoo telah menyebarkan ajaran Islam melalui dakwah-dakwahnya secara langsung ke masyarakat yang di jumpai nya

Jadi dakwah yang di jalankan dengan pendekatan ke masyarakat langsung dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sebab pada masa itu warga masih banyak yang menganut kepercayaan dan animisme.

Perlu di ketahui juga bagi kita semua agar tidak salah presepsi dengan kehadiran masjid ini .

Masjid ini bukan peninggalan sejarah dari Laksamana Cheng Hoo, melainkan murni hanya untuk mengenang jasa jasanya dalam penyebaran Islam makanya dibangun oleh pemilik kawasan wisata Golden City.

Luas bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo memiliki luas sekitar 20 x 30 meter, memang tidak terlalu luas tapi sudah cukup di gunakan sebagai tempat beribadah.

Bangunannya kaya akan arsitektur dan interior khas negeri tirai bambu dengan warna merah yang mendominasi baik dari luar maupun dalam bangunannya.

Bagi yang tidak mengetahui pasti mengatakan kalau masjid ini justru tampak seperti klenteng.
Mungkin karena ciri khas yang kental dari Tiongkok baik dari warna ataupun bangunannya.

Masjid Cheng Ho memiliki kubah tidak seperti masjid pada umumnya, yang berciri khas Timur tengah atau negara Arab.

Pembangunan mulai di kerjakan pada tahun 2015
Memiliki atap segi 8 yang mirip dengan bangunan pagoda, rumah ibadah khas Tionghoa.

Pada puncak masjid yg mirip Pagoda ada lafaz Allah dalam tulisan Arab yang mengindentik kan bahwa bangunan ini adalah masjid.agar tidak salah tafsir.

Dibagian depan bangunan masjid ini terlihat jelas tulisan Masjid Muhammad Cheng Hoo, dengan aksara China di tulisan bawahnya.

Ada juara relief berbentuk naga juga menghiasi dinding masjid ini, menambah kental susana ciri khas China.

Kalau kita cermati memang keseluruhan pada bangunannya sangat kental dengan interior khas tiongkok
Mungkin inilah yang membuat mengapa masjid ini beda dengan masjid yang lain.

Kapasitas daya tampung jemaah masjid ini mampu menampung kurang lebih 200 jamaah.

Di dekat masjid ini juga terdapat replika kapal Laksamana Cheng Hoo yang juga menjadi favorit wisatawan.

Masjid Muhammad Cheng Hoo juga tidak hanya Batam tapi ada juga di Surabaya, sebab kota ini juga pernah disinggahi oleh Cheng Hoo pada ekspedisi dalam penyebaran agama Islam.

Reporter I Aziz nas

W3.CSS

Advertistment


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *