Puluhan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni “RTLH” 2022 Terbengkelai Akibat Puluhan Ribu Telah Belum Didistribusi Hingga Hari Ini

Harianteks.com | MOROTAI_ Sejumlah masyarakat Desa Nakamura, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara merasa dibodohkan karena telah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2022 yang diterima mereka tidak sesuai dengan permintaan.

Pasalnya, dari data penerimaan RTLH Dinas Perkim tahun 2022 Desa Nakamura mendapatkan 61 penerimaan. Namun, dari 61 penerimaan itu ada 8 penerimaan yang tidak mendapatkan telah sama sekali.

Sementara, 26 penerimaan sudah mendapatkan tetapi tidak sesuai dengan pemerintah alias masih kurang.

“Material yang lain sudah diantar tetapi yang belum itu tinggal telah,” kata salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya di Desa Nakamura, Saptu, 26 Agustus 2023 sore WIT.



Menurutnya, yang menjadi suplayer telah diwaktu tahun 2022 merupakan salah satu Pegawai Negeri Sipil di Dinas Perkim. “Tuti sudah yang Perkim itu,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan, dalam satu unit rumah penerimaan itu mendapatkan 3000 batang telah

“Telah itukan rata-rata di dari perkim tiga ribu per satu unit rumah, itu di tahun 2022,” sambungnya.

Sementara dari fisik bangunan, kata dia, rata-rata sudah sampai di renbalok, ada juga yang sudah tutup tetapi itu masyarakat penerima berusaha sendiri.

Tidak hanya itu, ia juga menerangkan gara-gara persoalan ini dirinya sempat berdebat dengan mantan Kadis Perkim yakni, Marwan Sidasi.

“Karena pernah kepala Perkim (Marwan Sidasi) itu turun waktu saya berdebat dengan beliau (Marwan Sidasi), panggil saya sendiri waktu saya di kantor bupati itu,” ucapannya.

“Setelah itu dia (Marwan Sidasi) panggil pe Tuti. Menanyakan kenapa hampir 10 ribu telah tidak diantar ke Desa Nakamura,” kata dia yang menirukan mantan Kadis Perkim Marwan Sidasi.

Teridentifikasi telah yang belum di distribusi itu sekutar empat puluh lima ribu “45000” batang, karena awalnya sekitar 48000, tapi sudah diantar sekutar 3000 setelah saya berkoordinasi dengan pihak Perkim, tambahnya.

Sementara itu, Kabid Perumahan Dinas Perkim Ridwan Abdurrahman yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku tidak tahu dengan personil ini.

Terpisah, Astuti Hikom yang diwawancarai Harianteks.com, pada Sabtu, 26 Agustus 2023 malam WIT mengaku suplayer telah itu tidak menggunakan namanya tetapi anaknya.

“Usaha telah pres itu pakai nama Dudy Indah, kita (saya) punya anak pe (punya) nama trda,” Astuti Hikom.

Alasan dirinya tidak menggunakan namanya dalam usaha telahnya, kata dia, karena ia merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di Pemkab Morotai.

“Maksudnya kita (saya) ANS makanya tidak pake (gunakan) nama saya. Tapi kalu modal itu dari kita (saya),” imbuhnya.

Ia juga mengatakan di tahun 2022 itu dirinya sudah megantar telah sesuai data. ” Se tahu saya kan nama-nama saya masuk itu sesuai data. Jadi yang tidak antar sama sekali itu trda (tidak ada),” ucapnya.

Ia juga berencana akan mengantar telah yang kurang di Desa Nakamura. ” Rencana besok,” tutupnya.

Sekedar diketahui, Astuti Hikom merupakan Kasubag Kepegawaian di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Pulau Morotai.

Editor : Abdul
Reporter : Ode

W3.CSS

Advertistment


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *