Reporter : Hamzah
Harianteks.com | TEBO – Kondisi miris sekolah dasar di Kabupaten Tebo kembali menjadi sorotan publik setelah Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Provinsi Jambi, perwakilan Kabupaten Tebo, meninjau langsung lokasi. SD Negeri No. 116 di Dusun Sungai Bulan, Desa Pemayungan, Kecamatan Sumay, yang viral beberapa waktu lalu di media sosial karena berlantai tanah, mendapat perhatian serius.
Endita, tokoh masyarakat sekaligus perwakilan LPKAN, menegaskan keprihatinannya saat meninjau langsung sekolah tersebut. “Sangat-sangat tidak layak,” ujar Endita di depan 78 murid dan 6 guru yang dengan segala keterbatasan terus berupaya memberikan pendidikan.
Sekolah yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat ini merupakan kelas jauh dari SD 116 Desa Pemayungan, namun kondisi fasilitasnya amat memprihatinkan.
Endita dan rombongan dari Jambi berjanji akan memperjuangkan nasib sekolah ini ke tingkat Pemerintah Daerah hingga pusat. “Kami akan menyurati Gubernur Jambi, Al Haris, agar segera turun meninjau langsung. Jika seorang pemimpin benar terlahir dari kalangan akademis, pasti akan terketuk hatinya melihat kondisi ini,” tegas Endita.
Endita juga mempertanyakan realisasi anggaran pendidikan yang setiap tahun dianggarkan melalui APBN hingga triliunan rupiah. “Kemana Dana tersebut, bukan hanya dari APBN, tapi APBD juga menganggarkan Dana untuk pendidikan setiap tahunnya. Sudah saatnya masyarakat menuntut hak kita yang selama ini belum terpenuhi,” tegasnya lagi.
Menurutnya, masyarakat harus berani bersuara demi masa depan generasi bangsa. “Mari kita kumandangkan himbauan ini, jangan takut, karena yang kita minta adalah hak kita,” tutup Endita dengan penuh ketegasan.
Sekolah berlantai tanah di Tebo ini bukan hanya potret ketidakadilan bagi generasi muda, tetapi juga cerminan lemahnya perhatian Pemerintah terhadap pendidikan dasar di Daerah terpencil.
Kini, harapan besar diletakkan pada tanggapan Gubernur Jambi dan Pemerintah pusat untuk segera turun tangan.(*)
Editor : Benny