Tradisi Mandi Safar 2024 di Air Hitam Laut, Ribuan Warga Ikuti Prosesi Sakral

Tradisi Mandi Safar 2024 di Air Hitam Laut, Ribuan Warga Ikuti Prosesi Sakral

Harianteks.com | TANJAB TIMUR – Ribuan warga Air Hitam Laut dan sekitarnya antusias mengikuti puncak pelaksanaan tradisi Mandi Safar 2024, yang digelar pada Rabu (28/8/2024). Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat dan dilaksanakan setiap Rabu terakhir di Bulan Safar, tahun ini jatuh pada 28 Agustus.

Acara yang diawali dengan prosesi mengarak Menara adat menuju tepi Pantai ini menjadi puncak dari serangkaian ritual Mandi Safar. Dalam prosesi tersebut, petugas adat bersama warga bahu-membahu membawa Menara adat yang dihiasi dengan ornamen khas Daerah, menggambarkan keakraban dan kebersamaan masyarakat dalam melestarikan tradisi.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Mandi Safar memiliki makna mendalam bagi masyarakat Air Hitam Laut. Tradisi ini dipercaya sebagai cara untuk menyucikan diri dan memohon perlindungan dari marabahaya, sekaligus menjadi momen introspeksi diri bagi setiap peserta. Tidak hanya warga setempat, kegiatan ini juga menarik minat wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan budaya Jambi.

Ritual ini dimulai sejak pagi hari, dengan masyarakat berkumpul di pantai Air Hitam Laut. Mereka berdoa bersama sebelum melakukan mandi di laut, sebagai simbol penyucian diri.

Air laut yang digunakan dalam ritual ini diyakini memiliki khasiat khusus untuk membersihkan jiwa dan raga dari segala keburukan.

Hingga siang hari, suasana di Pantai dipenuhi dengan kebersamaan dan semangat gotong royong. Selain menjalankan ritual, warga juga memanfaatkan momen ini untuk bersilaturahmi dan mempererat tali persaudaraan.

Tradisi Mandi Safar merupakan warisan budaya yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Meski zaman terus berubah, nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini tetap dipertahankan, menjadikannya sebagai salah Satu kekayaan budaya Jambi yang patut dibanggakan.

Pelaksanaan Mandi Safar ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian budaya lokal di tengah arus modernisasi. Melalui tradisi ini, generasi muda diajak untuk mengenal dan memahami warisan leluhur mereka, serta menghargai nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu.

Dengan partisipasi yang begitu besar dari masyarakat, tradisi Mandi Safar 2024 sukses digelar dengan penuh hikmat.

Diharapkan, tradisi ini akan terus dilaksanakan di masa mendatang, menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, serta memperkaya khasanah budaya Indonesia.(*)

Editor : Benny

W3.CSS

Advertistment


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *