Hari ini Masyarakat Dusun Paringgonan Desa Situmba Julu Kecamatan Sipirok Menemukan Jejak Siraja Hutan.

Hari ini masyarakat Dusun Paringgonan Desa Situmba Julu Kecamatan Sipirok menemukan ,jejak siraja Hutan.

Harianteks.com | SIPIROK,TAPSEL_ Masyarakat kembali menemukan jejak Si Belang Harimau Sumatera di tengah perladangan masyarakat yang berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman masyarakat.

Hasan Pane pagi ini agak cepat bergegas ke ladang miliknya untuk memetik kopi dan menderes aren. 15 menit menelusuri jalan setapak menuju kebun yang biasa dilalui masyarakat ia dikejutkan oleh beberapa jejak Harimau Sumatera. Setelah meneliti dengan seksama jejak tersebut Hasan Pane memutuskan untuk pulang secepatnya dan memberitahukan kepada masyarakat sekitar.(22/5/24)

Bacaan Lainnya

Advertisement

Selanjutkan masyarakat mengabarkan kepada Erwinsyah Siregar pemerhati lingkungan di Tapanuli Selatan yang juga memiliki kebun kopi di sekitar area ditemukannya jejak tersebut.

Akhirnya membuat janji dengan Nasir Siregar staf BKSDA seksi IV Sipirok yang saat dihubungi sedang melaksanakan patroli di Desa Aek Nabara Kecamatan Marancar.

Kejadian ini merupakan kedua kalinya di tahun ini, dimana di tanggal 10 bulan Maret kemarin juga menampakkan jejaknya sekitar 300 meter dari lokasi sekarang. Dan di tahun 2023 juga diketahui bahwa raja hutan ini sempat berkeliling di sekitar kawasan ini selama 2 bulan, pungkas Erwinsyah Siregar.

Hari ini masyarakat Dusun Paringgonan Desa Situmba Julu Kecamatan Sipirok menemukan ,jejak siraja Hutan.

Seperti kita ketahui bahwa lokasi perkebunan masyarakat ini dari dahulu telah menjadi lokasi perkebunan masyarakat dan disini juga banyak ditemukan kolam-kolam ikan. Dan sangat dekat dengan Cagar Alam Sibual-buali hanya berjarak 1 km ke arah Barat.
Pukul 16.00 WIB tim dari BKSDA Nasir Siregar, Parta dan Fahmi beserta Erwinsyah Siregar, Maskut Batubara dan Rusdi Siregar, berangkat ke lokasi untuk mencek jejak Harimau Sumatera tersebut, menelusuri arah jejak dan juga mengidentifikasinya.

Setiba di Lokasi tim BKSDA mencatat dan mengidentifikasi jejak dan menyimpulkan bahwa Satwa yang dilindungi ini berjenis kelamin jantan dengan umur kira-kira 4 tahun dengan lebar jejak 15 cm. Nasir Siregar sudah sangat dikenal dikalangan pemerhati Lingkungan,

Hutan dan Satwa Liar dengan sebutan Siregar Parmawas, mengungkapkan bahwa keberadaan satwa liar khususnya Harimau Sumatera di sekitar Kawasan Hutan Konservasi Sibual-buali dan Dolok Sipirok sudah mulai terganggu akibat aktifitas-aktifitas pengrusakan hutan baik yang dilakukan masyarakat dan korporasi.

Jadi tidak heran munculnya Hewan Buas ini di sekitar perkebunan dan pemukiman warga adalah akibat berkurangnya ekosistem hutan yang menjadi tempat tinggal mereka. Semakin sering Harimau Sumatera ini menampakkan dirinua maka masyarakat akan bertambah was-was dan tidak mau lagi beraktivitas di kebun sekitar hutan.

Dirinya mengaku sudah lelah dalam menyelesaikan banyaknya pengaduan masyarakat akan konflik si Raja Hutan ini, tidak hanya di Kabupaten Tapanuli Selatan namun untuk skala Propinsi Sumatera Utara dirinya masih sering dipanggil untuk mengatasi konflik Harimau Sumatera.

Setelah selesai dari lokasi, tim BKSDA berjanji akan datang mencek lokasi di keesokan harinya. Dan tidak lupa menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, beraktivitas kembali dan penuh kehati-hatian, sembari berpesan agar masyarakat yang pergi ke kebun agar selalu membawa tongkat kayu.

Masyarakat Dusun Paringgonan Desa Situmba Julu Sipirok mengucapkan terimakasih kepada staf BKSDA seksi IV Sipirok yang telah merespon setiap keluhan masyarakat akan hadir jejak Harimau Sumatera. Semoga kedepannya kita masyarakat, pemerintah dan swasta dapat dengan bijak mengelola hutan untuk masa depan, pungkas Nasir Siregar.

Editor : Abdul
Reporter : (Kabiro harianteks morasiregar Tapsel)

W3.CSS

Advertistment


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *